Menjadi Tua Tapi Bermakna, Gimana Maksudnya?

Katanya menjadi tua itu pasti, namun jadi bermakna belum tentu. Sebuah kalimat yang sangat mengena bagiku. Mungkin orang-orang bertanya, masih muda kok udah mikirin masa tua, jauh banget. Sebagai seseorang yang berusaha untuk well prepared di berbagai kesempatan, menurutku menyusun langkah dan rencana di masa depan harus dimulai sedini mungkin. Apa yang kita tanam tidak mungkin langsung dituai di hari yang sama, kan?

Kemarin, Labtek Indie mengadakan sebuah sesi diskusi yang mengundang para senior (tokoh inspiratif yang sudah berusia diatas 60 tahun, mereka tidak lagi muda, tapi masih aktif bergerak dan membuat perubahan di bidangnya masing-masing) untuk berbagi cerita dan pengalaman. Sesi ini berjudul Designing Your Future Self, karena selain diskusi, ada sesi workshop reflektif juga untuk para peserta memetakan “mau jadi apa sih aku di masa depan” untuk kemudian dijadikan jangkar pada sesi Ideasi selanjutnya, apa saja langkah konkret yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai tujuan itu.

Narasumber di sesi ini bagiku sangat menarik, ada Pak Budi Rahardjo seorang pendidik dan dosen di ITB yang juga tokoh penting dalam bidang teknologi informasi dan keamanan internet. Kemudian ada Ibu Marintan Sirait, seorang seniman yang juga merupakan seorang fasilitator dan pendidik di bidang seni dan budaya. Dari awal tahu narasumbernya saja, aku langsung yakin kalau ini akan menjadi sesi yang sangat insightful dan bermakna bagiku.

Dilaksanakan jam 3 sore, anehnya di hari itu hujan tidak turun sama sekali, padahal beberapa hari belakangan ini dari siang sampai malam pasti hujan besar di Bandung, sepertinya memang sudah direstui untuk menjalankan event ini ya..

Dibuka dengan pemaparan terkait Labtek Indie dan Knods Playground kemudian masuk ke penjelasan teknik SCAMPER (Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, Rearrange) dan kemampuan Asosiasi. SCAMPER dan kemampuan untuk Asosiasi bisa membantu kita melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang untuk digunakan sebagai dasar mengembangkan ide. Teknik ini akan diterapkan peserta di sesi workshop nanti. Untuk lebih lengkapnya mengenai teknik SCAMPER, teman-teman tunggu tulisan selanjutnya dari publikasi kami ya!

Nah masuklah kita ke main event, dimulai dengan perkenalan pak Budi Rahardjo dengan slide perkenalannya yang sangat lengkap. Meskipun panjang tapi sangat menyenangkan bagiku mendengarkan perjalanan hidup beliau, penceritaan yang interaktif dan sudut pandang beliau yang selalu melihat hal positif dan santai dengan berbagai kejadian di hidupnya. Beliau percaya kalau kita akan selalu ada at the right time and the right place, jadi cobalah untuk memaknai setiap momen di kehidupan kita.

sesi sharing dengan Pak Budi

Perjalanan beliau yang sempat bersekolah ke Kanada yang rencana awalnya mau ke Amerika, malah menjadi momen yang membuka banyak perspektif baru. Awalnya mendapatkan beasiswa, namun berhenti di tahun pertama sehingga beliau harus bekerja untuk melanjutkan pendidikannya dan bertahan hidup di sana. Yang awalnya hanya untuk sekolah, bertahan sampai 11 tahun di Kanada. Menarik sekali bagaimana beliau dapat selalu melihat suatu hal dengan positif dan tidak malu mencoba dan melakukan apapun. Satu hal yang aku ingat dari penceritaan Pak Budi adalah harus jadi orang yang bermanfaat dan berintegritas. Tidak perlu khawatir dengan kehidupan, karena rejeki, pasangan, dan kematian, sudah ada yang mengatur, yang penting kita ga boleh licik, curang, dan jahat pada orang lain.

Selanjutnya Bu Marintan yang menceritakan kisah hidupnya. Lahir dan besar di Jerman, sehingga bahasa Jerman adalah bahasa ibunya. Sejak kecil, beliau sering diajak ke pertunjukan seni dan opera, dan dari sanalah muncul minat dalam dunia seni teater. Kemudian ketika remaja, Bu Marintan mulai mendalami dan belajar tentang tari secara otodidak dan memilih untuk fokus di dunia tari. Perjalanan karier Bu Marintan saat kembali ke Bandung dimulai dengan skill berbahasa Jermannya, yang digunakan untuk menjadi penerjemah di Goethe Institut. Dari sana, beliau lanjut untuk mengajar seni rupa di berbagai sekolah internasional dan kampus. Hal yang menurutku paling berkesan dan bermakna dari perjalanan hidup Bu Marintan adalah bahwa dari kemampuan bahasa, ternyata bisa membawa kita ke berbagai kesempatan baru. Beliau juga membahas pentingnya selalu berinovasi, jangan pernah membuat sesuatu yang sudah pernah ada, jadilah berbeda dari orang lain. Yang tidak kalah penting adalah harus tetap belajar bahkan sampai usia tua, jangan biarkan diri kita kering (merasa cukup dan berhenti belajar), tetap perkaya dan pupuk wawasan diri kita dengan hal-hal baru.

sesi sharing dengan Bu Marintan

Setelah sesi sharing ini, ada sesi diskusi dimana para peserta dapat menanyakan pertanyaan atau mengonsultasikan pertanyaan-pertanyaan hidupnya kepada para narasumber. Sesi diskusi tidak terlalu panjang karena sesi harus dilanjutkan ke sesi workshop dimana para peserta mendefinisikan masa depan dan langkah-langkahnya setelah mendengarkan cerita dari narasumber.

Pertanyaan pertama, para peserta diminta untuk menuliskan “jika saya di usia 50/60 nanti, saya mau menjadi..” bisa diisi dengan keadaan, profesi, state of mind, atau apapun.

Kemudian peserta diminta untuk menuliskan juga poin-poin penting dari cerita para narasumber sebelumnya yang relate dengan tujuan/goals mereka. Setelah itu, mereka diminta untuk memetakan aktivitas dan keseharian orang yang mereka tulis sebelumnya. Sebagai contoh, kalau kita punya goals untuk bisa di umur 50tahun saya masih bisa bepergian sendiri dan sehat, gimana ya kesehariannya sekarang? Harapannya dengan memetakan ini, mereka jadi tahu langkah konkret paling mudah yang bisa dilakukan agar di usia tua nanti mereka bisa bermanfaat dan mencapai kehidupan yang mereka rencanakan.

sesi workshop dengan para peserta

Berkesempatan untuk mendengarkan dan mengikuti sesi kemarin, membuatku sangat bersyukur dan bangga. Banyak sekali insight yang aku dapatkan, yang memang belakangan ini juga menjadi kegelisahanku. Key takeaway yg menurutku menarik untuk dicatat, adalah

  • Di usia muda, kita harus ngambil semua hal yang ada di depan, berani mencoba hal baru dan berani ambil resiko.
  • Jangan pernah berhenti untuk cari ruang buat ketemu orang baru, kesempatan baru.
  • Tetap rendah hati dan fokus untuk bergerak.
  • Perlu punya integritas dan hidup bermanfaat bagi orang lain

Jadi, sudahkah tahukah kamu mau jadi seperti apa di masa tua?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *